Minggu, 06 April 2014

GEOGRAFI -> BANJIR





A. PENGERTIAN BANJIR
  •  Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
  • Banjir juga disebut sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air.


B. Jenis dan Penyebab Utama Banjir

Jenis-Jenis Banjir di Indonesia:

1. Banjir bandang

Adalah banjir besar yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung hanya sesaat yang yang umumnya dihasilkan dari curah hujan berintensitas tinggi dengan durasi (jangka waktu) pendek yang menyebabkan debit sungai naik secara cepat. Banjir jenis ini biasa terjadi di daerah dengan sungai yang alirannya terhambat oleh sampah.

2. Banjir Hujan Ekstrim

Banjir ini biasanya terjadi hanya dalam waktu 6 jam sesudah hujan lebat mulai turun. Biasanya banjir ini ditandai dengan banyaknya awan yang menggumpal di angkasa serta kilat atau petir yang keras dan disertai dengan badai tropis atau cuaca dingin. Umumnya banjir ini akibat meluapnya air hujan yang sangat deras, khususnya bila tanah bantaran sungai rapuh dan tak mampu menahan cukup banyak air.

3. Banjir Luapan Sungai

Jenis banjir ini biasanya berlangsung dalam waktu lama dan sama sekali tidak ada tanda-tanda gangguan cuaca pada waktu banjir melanda dataran – sebab peristiwa alam yang memicunya telah terjadi berminggu-minggu sebelumnya. Jenis banjir ini terjadi setelah proses yang cukup lama. Datangnya banjir dapat mendadak. Banjir luapan sungai ini kebanyakan bersifat musiman atau tahunan dan bisa berlangsung selama berhari- hari atau berminggu-minggu tanpa berhenti. Banjir ini biasanya terjadi pada daerah-daerah lembah.

4. Banjir Pantai (ROB)

Banjir yang disebabkan angin puyuh laut atau taifun dan gelombang pasang air laut. Banjir ini terjadi karena air dari laut meresap ke daratan di dekat pantai dan mengalir ke daerah pemukiman atau karena pasang surut air laut. Banjir ini biasanya terjadi di daerah pemukiman yang dekat dengan pantai. Contoh daerah yang biasanya terkena ROB adalah Semarang.

5. Banjir Hulu

Banjir yang terjadi di wilayah sempit, kecepatan air tinggi, dan berlangsung cepat dan jumlah air sedikit. Banjir ini biasanya terjadi di pemukiman dekat hulu sungai. Terjadinya banjir ini biasanya karena tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif.

Penyebab Utama Banjir:


1. Sungai
  • Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi kapasitas saluran sungai. Diakibatkan hujan deras monsun, hurikan dan depresi tropis, angin luar dan hujan panas yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase tidak terduga seperti tanah longsor, es, atau puing-  puing dapat mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu rintangan.
  • Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif (badai petir besar) atau pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang bendungan, tanah longsor, atau gletser.

2. Pantai
  • Diakibatkan badai laut besar atau bencana lain seperti tsunami atau hurikan).
    Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropis masuk dalam kategori ini.

3.  Malapetaka
  • Diakibatkan oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan atau bencana lain seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi).
4. Manusia
  • Kerusakan tak sengaja oleh pekerja terowongan atau pipa.
  • Membuang sampah sembarangan.

 


C. DAMPAK BANJIR

1. DAMPAK PRIMER 
  • Kerusakan fisik
  • Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal.
2. DAMPAK SEKUNDER
  • Persediaan air, kontaminasi air, air bersih mulai langka.
  • Kondisi tidak higienis, penyebaran penyakit bawaan air.
  • Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh gagal panen. Namun dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
  • Spesies pepohonan yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas dan mempertahankan diri.
  • Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.
3. DAMPAK TERSIER / JANGKA PANJANG
  • Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya pembangunan kembali naik, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga makanan pokok, dll.





D. ANTISIPASI BANJIR

1.  Sebelum terjadi Banjir
  • Buanglah sampah pada tempatnya.
  • Jangan membuang sampah di aliran sungai karena dapat menghambat laju air.
  • Kerja bakti sekitar lingkungan dengan menanam tanaman, membersihkan saluran air.
  • Tidak menebang pohon sembaranagan. Hal ini akan mengakibatkan air tidak bisa diserap oleh pohon yang telah ditebang.
  • Perhatikan struktur bangunan dan daerah tempat tinggal anda. 
  • Jangan membuat rumah di daerah dataran sepanjang aliran sungai.
  • Pastikan tempat tinggal anda lebih tinggi daripada tempat sekitar.







2. Saat terjadi Banjir
  • Matikan listrik dan air. Hal ini berguna untuk mencegah terjadinya konsleting listrik. Mematikan air berguna agar air yang kita konsumsi tidak terkontaminasi oleh air banjir.
  • Selamatkan harta benda.
  • Simpan dokumen penting ke dalam tas plastik.
  • Pindahkan barang berharga ke tempat yang tidak tergenang air.
  • Bergeraklah ke tempat yang lebih tinggi.Ke atap rumah atau lantai 2. Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari arus banjir. Bila kondisi banjir tidak memungkinkan, segeralah pergi ke tempat pengungsian.
  • Ikutilah selalu perkembangan informasi tentang banjir. Dengarkan informasi mengenai banjir dari radio/tv. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.




3. Sesudah terjadi Banjir
  • Secepatnya bersihkan rumah.
  • Bersihkan lantai dan perabot rumah yang kotor.
  • Gunakan antiseptik untuk membunuh kuman.
  • Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terkena penyakit diare.
  • Waspadai kemungkinan binatang berbisa atau binatang penyebar penyakit seperti ular, tikus, nyamuk, laba-laba, kecoa, dll.








VIDEO MENGENAI BANJIR



APAKAH ANDA TAU?

PERTANYAAN:
1. Alasan utama dari sedimentasi sungai adalah sampah?
2. Apa itu banjir kiriman? 
3. Apakah itu sistem polder?
4. Apakah waduk/sumur resapan dapat mengurangi beban puncak banjir?
5. Mengapa di Indonesia sering terjadi bencana banjir?

 JAWABAN:
1.  Pada banyak pembahasan, seringkali sedimentasi sampah pada sungai dianggap sebagai faktor penyebab banjir. Sampah bukanlah alasan utama terjadinya sedimentasi pada sungai. Sedimentasi pasti terjadi. Menurutnya, faktor utama di Indonesia adalah curah hujan yang tinggi, belum lagi masalah penggundulan tanaman di daerah bantaran sungai. Ia menambahkan, sedimentasi bisa dikurangi jika kita dapat menjaga alam dengan baik. Penanaman vegetasi sekitar sungai akan sangat membantu menghambat sedimentasi air sungai. Pengadaan program pengerukan sungai secara berkala, juga dapat menjadi salah satu solusi dari pemerintah. Ia kemudian menambahkan, akan sangat tidak bijak jika kita menyalahkan mereka yang tinggalnya di bantaran sungai sebagai sumber masalah banjir karena dianggap membuang sampah langsung ke sungai dan menyebabkan sedimentasi.

2.  Banjir kiriman adalah banjir yang dikirim dari daerah tinggi ke daerah yang rendah. Seperti akarta berada di dataran yang lebih rendah dibandingkan Bogor dan daerah lain di sekitarnya.  Aliran air sungai dari daerah-daerah di hulu yang akhirnya menumpuk di hilir ini lah yang sebenarnya menyebabkan banjir di Jakarta.

3.  Sistem polder merupakan sistem lain yang juga diadaptasi dari Belanda. Pada dasarnya sistem ini membantu mengurangi banjir di daerah yang hilir. Adapun prinsip dasarnya adalah menahan, menampung (ekstra ruangan), dan membuang aliran air dengan pompa. Secara tidak langsung, sistem tersebut akan membantu menurunkan puncak banjir,menurunkan beban saluran di hilir, dan menurunkan beban pompa. Jakarta yang berada di daerah dataran rendah dengan ketinggian 0 sampai 7 meter di atas laut mempunyai kecenderungan lebih sulit untuk mengalirkan air ke hilir. Karena itu penggunaan sistem polder dianggap dapat diadaptasi. Disini tampungan air menjadi faktor yang sangat penting. Namun, tidak dapat dipungkiri pula masalah air dan banjir di Jakarta selain dikarenakan hujan dan aliran sungai dari hulu, juga dipengaruhi pasang surut air laut.

4. Iya, selama ini kecenderungan warga Jakarta hanya mengambil air dari tanah tanpa ada usaha menampungnya lagi melalui sumur resapan. Padahal hal seperti itu malah akan berdampak buruk bagi Jakarta dan mempercepat proses penurunan tanah. Di Jakarta sendiri, tingkat penurunan tanah berkisar 5-18 cm setiap tahunnya.

5.a. Sering terjadi penebangan liar
   b. Kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai
   c. Adanya perubahan iklim yang semula musim kemarau ke musim hujan
   d. Curah hujan yang tinggi

Data-data dan Fakta-fakta Permasalahan Banjir di Indonesia 

 Data-Data Banjir di Indonesia

 Hingga pada awal Januari 2014, telah terjadi 148 kasus banjir di awal tahun 2014 di seluruh wilayah Indonesia. Kejadian bencana terbanyak adalah di Jawa Tengah dengan 89 kejadian dan sekitar 130 juta jiwa penduduk tinggal di Pulau Jawa atau 59% dari penduduk Indonesia.

Dari grafik di atas menunjukkan bahwa sejak tahun 1815 - 2014 telah terjadi lebih dari 4800 kasus banjir di seluruh wilayah Indonesia.
Data di atas merupakan data yang dicatat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).


Dari data di atas menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Tengah meraih posisi pertama yang terbanyak terjadi bencana di Indonesia dengan lebih dari 3200 kasus bencana.



Dari diagram lingkaran di atas, bencana Banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi di seluruh wilyah Indonesia.  Di bawah ini perbandingan sebaran kejadian bencana per kabupaten/kota di seluruh Indonesia.




Fakta Penyebab Banjir Indonesia


Secara umum penyebab banjir di Indonesia disebabkan meluapnya air sungai yang kemudian membanjiri daerah di pesisir sungai, serta hujan deras yang diikuti longsor yang diakibatkan hutan yang ditebangi sehingga tidak dapat menahan laju air yang menuruni lereng gunung/bukit. Sebagai salah satu contoh kita akan mengambil daerah DKI Jakarta. Berikut beberapa fakta mengenai penyebab banjir di Jakarta:

  • Permasalahan luas tanah di Jakarta tidak bertambah atau malah makin menyempit karena abrasi, sementara penduduk terus bertambah,
  •  Tanah kosong atau jalur hijau yang diharapkan menjadi lahan serapan air semakin berkurang lantaran pemukiman dan fasilitas bisnis yang terus bertambah dan melebar secara horizontal.
  •  Bantaran sungai yang mestinya menampung air pada saat pasang, umumnya tertutup oleh hunian, baik resmi maupun liar dan sampah-sampah. Lebar sungai-sungai di Jakarta semakin menyempit, dari umumnya 75 meter menjadi 35 meter.


SUMBER: Internet: Google Search, Youtube, Google Image, www.bnpb.go.id





 "TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG"



divine-music.info
divine-music.info

divine-music.info